Fajar Harapan Pendidikan Aceh

Khairunnisa (foto: Nat Riwat)
Dengan semangat belajar yang tinggi, Annisa akhirnya mampu memberikan yang terbaik untuk sekolahnya. Ia terpilih sebagai juara pertama olimpiade Biologi sekota Banda Aceh tahun 2010.

Oleh: Junaidi Mulieng

Hari itu, Senin 7 Juni 2010, Annisa baru saja selesai mengikuti ujian akhir semester. Ditemani seorang teman, ia perlahan masuk ke ruangan dewan guru sekolah Fajar Harapan Banda Aceh.

Di dalam ruangan, beberapa guru yang baru selesai mengawas ujian sedang berbicang-bincang. Kami mengambil tempat di meja paling belakang. Seorang guru langsung mempersilahkan kami duduk, setelah menyiapkan empat kursi.

“Alhamdulillah saya bisa memberikan yang terbaik,” ungkap Annisa.


Annisa baru saja memenangkan olimpiade Biologi sekota Banda Aceh yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Dari 55 peserta yang berasal dari berbagai Sekolah Menengah Atas di Banda Aceh, akhirnya Annisa terpilih sebagai juara pertama.

Dalam olimpiade ini persaingannya sangat ketat, karena banyak sekolah-sekolah unggul di Banda Aceh yang ikut,” ungkap gadis yang memiliki nama lengkap Khairunnisa SY ini.

Selama SMA, ini merupakan kali kedua ia ikut olimpiade dengan cabang perlombaan yang sama. Namun baru tahun ini ia mampu melambungkan nama sekolahnya atau tepat ketika ia duduk di bangku kelas dua. Perasaan senang dan bangga pun langsung menyelimutinya.

“Akhirnya saya bisa memberikan yang terbaik untuk sekolah dan orangtua saya. Ini berkat dukungan dari semua pihak, terutama para guru yang terus membimbing saya,” ucapnya.

Fajar Harapan merupakan salah satu sekolah unggul di Banda Aceh. Berbagai penghargaan telah didapat sekolah ini melalui siswa-siswa terbaiknya. Tak heran, jika Fajar Harapan menjadi favorit orangtua dan siswa setiap tahunnya.

Apa yang telah diperoleh Annisa tak terlepas dari kerja kerasnya dalam belajar. Untuk urusan belajar, anak dari pasangan Syaladin TSE dan Yanti Marlina ini, memiliki kiat sendiri. Kecintaannya terhadap pelajaran jadi kunci utama. Selain Biologi, Kimia adalah pelajaran lainnya yang paling disukai.

“Di sini kami kan tinggal di asrama. Ketika malam, pada saat istirahat, saya mengulang dan mempelajari kembali buku-buku pelajaran, terutama Biologi,” kata Nissa.

Buku yang ia baca tidak hanya buku pelajaran sekolah saja, tapi ia juga suka membaca buku-buku yang sering digunakan mahasiswa, seperti “campbel.” Selain itu, ia juga aktif mencari bahan-bahan bacaan di internet, kemudian didiskusikan dengan kakak kelas dan teman-temannya.

Selama persiapan untuk mengikuti olimpiade tersebut, Nissa juga ikut dibimbing tenaga pengajar dari Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh.

Meski di sekolah ia mendapat rangking sepuluh, namun ia mampu membuktikan diri memiliki kemampuan lebih di bidang khusus untuk mengangkat nama sekolah. “Yang penting harus ada niat dari diri kita untuk belajar,” ungkap remaja yang ingin jadi dokter ini.

Anak pertama dari enam bersaudara ini prihatin dengan kondis remaja Aceh saat ini yang banyak terjerumus narkoba. Menurutnya, sempitnya pola pikir dalam mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi dan kurangnya pemahaman tentang bahaya narkoba, jadi penyebab utama.

“Apalagi tidak disertai pendidikan agama, sehingga mudah dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik,” ungkap remaja hitam manis ini.

Meski masih muda, gadis kelahiran Langsa 5 Oktober 1992 ini, juga terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Saat ini ia menjabat sebagai konselor sebaya di PIKRR (Pusat Informasi dan Kesehatan Reproduksi Remaja) Banda Aceh, bentukan BKKBN Aceh. Tapi ia belum pernah menangani masalah konseling untuk kasus narkoba atau lainnya.

“Saya akan terus berjuang untuk memberikan yang terbaik. Tahun depan saya ingin ikut olimpiade tingkat provinsi, ungkap Annisa semangat.

Annisa merupakan satu di antara sekian banyak anak berprestasi yang ada di Aceh. Dengan lahirnya bibit-bibit unggul seperti ini di setiap sekolah, setidaknya mampu mengangkat kembali kualitas pendidikan Aceh menuju “fajar harapan baru.” []

0 comments:

Post a Comment

Berikan komentar anda yang membangun....

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls