JAKARTA-Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menyatakan tari saman yang berasal dari Gayo Provinsi Aceh yang ditarikan laki-laki telah didaftarkan dan segera diakui oleh Unesco.
“Jenis tari Saman yang segera diakui Unesco adalah versi aslinya yang berasal dan dikembangkan di Gayo yang ditarikan oleh laki-laki,” kata Direktur Jenderal Pemasaran Kemenbudpar, Sapta Nirwandar, di Jakarta, Kamis (28/4).
Ia mengatakan, pihaknya melalui Direktorat Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF) telah mengkaji dan melengkapi persyaratan pendaftaran tari Saman agar dapat dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco.
Setelah melalui berbagai proses, tari saman tersebut segera ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Unesco pada akhir tahun ini. “Memang pada perkembangannya tari Saman itu diadopsi dan dikembangkan namun tetap originalnya itu yang kami daftarkan,” katanya.
Setelah melalui berbagai proses, tari saman tersebut segera ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Unesco pada akhir tahun ini. “Memang pada perkembangannya tari Saman itu diadopsi dan dikembangkan namun tetap originalnya itu yang kami daftarkan,” katanya.
Rencananya Tari Saman yang berasal dari Provinsi Aceh akan diakui dan dikukuhkan oleh badan PBB, Unesco, sebagai warisan budaya dunia tak benda pada November 2011. Dengan segera diakuinya Tari Saman maka sudah semakin banyak karya budaya bangsa Indonesia diakui seperti wayang, keris, batik, dan angklung.
Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya itu akan mengumumkan pengakuan terhadap Tari Saman sebagai intangible heritage di Bali.
Perjuangan mendaftarkan tari Saman tersebut telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu hingga akhirnya segera diakui masuk dalam “Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity”.
Perjuangan mendaftarkan tari Saman tersebut telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu hingga akhirnya segera diakui masuk dalam “Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity”.
Wakil Gubernur Muhammad Nazar pun pada pagelaran Saman saraini di Banda Aceh, Maret lalu menyebutkan,bahwa Saman Asli adalah Saman Gayo. “Kita harustetap mengacu pada kebenaran tarian Saman yang berasal dari Gayo,” katanya pada pembukaan acara Saman saraingi di ACC Dayan Dawood beberapa waktu lalu.
Sementara Menbudpar telah mencatat warisan dunia sampai saat ini sudah sebanyak 890 situs dengan 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam. Di antara jumlah itu, warisan dunia yang dimiliki Indonesia sudah sebanyak 11 buah, 4 di antaranya berupa alam, 3 cagar budaya, dan 4 karya budaya takbenda.
Untuk warisan dunia berupa alam terdiri atas Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Lorentz, Papua dan Hutan Tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan).
Sementara untuk cagar alam yakni Kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sejak 1991, Kompleks Candi Prambanan (1991) dan situs prasejarah Sangiran.
Sementara Menbudpar telah mencatat warisan dunia sampai saat ini sudah sebanyak 890 situs dengan 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam. Di antara jumlah itu, warisan dunia yang dimiliki Indonesia sudah sebanyak 11 buah, 4 di antaranya berupa alam, 3 cagar budaya, dan 4 karya budaya takbenda.
Untuk warisan dunia berupa alam terdiri atas Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Lorentz, Papua dan Hutan Tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan).
Sementara untuk cagar alam yakni Kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sejak 1991, Kompleks Candi Prambanan (1991) dan situs prasejarah Sangiran.
Karya budaya takbenda milik Indonesia yang sudah dan akan diakui UNESCO yakni wayang (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2003), keris (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2005), batik (representative list of the intangible cultural heritage of humanity, 2009) dan angklung (representative list of the intangible cultural heritage of humanity, 18 November 2010).atjehpost.com
0 comments:
Post a Comment
Berikan komentar anda yang membangun....