Rinaldi (foto: Nat Riwat) |
Bagi remaja satu ini, gaul adalah satu hal yang wajar, asal masih berada dalam batas kewajaran. Gaul bukan berarti harus diperlihatkan dengan narkoba.
Oleh: Junaidi Mulieng
M. Rinaldi Syahriza adalah siswa Labschool Unsyiah. Ia baru saja mengikuti olimpiade sekota Banda Aceh, bidang Matematika. Selain itu, ia juga juara umum tahun 2010 di sekolahnya.
“Satu kebanggaan bisa jadi juara di sekolah yang bagus di Banda Aceh dengan persaingannya sangat ketat,” ungkap siswa kelahiran Jakarta 12 Oktober 1993 ini.
Anak pertama dari empat bersaudara, pasangan M. Riza Feisal dan Nur Safrina yang memiliki hoby merancang ini, kelak ingin menjadi insinyur. Jadi sangat wajar jika pelajaran paling disukainya segala hal yang bernuansa eksat.
Rinaldi yang sebelumnya menetap di Jakarta dan baru setahun lalu pindah ke Banda Aceh, selalu mendapat pengawasan ketat dari orangtua. Kedua orangtuanya telah menanam nilai-nilai agama dalam dirinya sejak kecil.
“Orangtua sangat mendukung apa yang saya lakukan, asal positif. Untuk hal-hal negatif, orangtua tetap mengawasi,” ujarnya.
Rinaldi tak pernah membatasi diri dalam bergaul. Bahkan ia beranggapan, remaja memang harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Baik dari segi gaya maupun lainnya. Tapi bukan berarti harus menjerumuskan diri dengan hal-hal yang tidak baik, seperti narkoba.
“Saya prihatin melihat kawan-kawan yang usia sekolah dengan saya, tapi sudah terjerumus narkoba,” ucapnya.
Kepada generasi muda Aceh ia berpesan untuk menjauhi narkoba, menanamkan prinsip dalam diri sebagai remaja yang gaul dan modis tanpa narkoba. “Biar bisa membangun Negara dan bangsa yang lebih baik.”[]
0 comments:
Post a Comment
Berikan komentar anda yang membangun....